Gereja Protestan Indonesia dibuka setelah 15 tahun berturut-turut

Pejabat senior pemerintah menghadiri peresmian gereja Protestan di Indonesia, yang pembangunannya terhenti selama 15 tahun karena penentangan dari kelompok Muslim garis keras.

Gereja Kristen Indonesia Yasmin (GKI Yasmin) di Bogor, Jawa Barat, diresmikan pada 9 April dengan dihadiri oleh Mahfud MD, Menko Polkam, Muhammad Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri, dan Atnike Nova, Ketua Umum GKI Yasmin. Komnas HAM.

Mahfud mengatakan, gereja baru itu merupakan kado istimewa Paskah dari pemerintah bagi umat Kristiani.

Selamat kepada semua pihak yang telah berjuang dan bekerja keras sehingga kami dapat menyelesaikan gedung gereja yang representatif ini, ujarnya.

Bima Arya, Wali Kota Bogor, meminta maaf atas keterlambatan proses pembangunan gereja tersebut.

Dikatakannya, pembangunan gereja tersebut merupakan hasil kerja keras semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

Tidak mungkin kita semua berada di sini, tanpa kemurahan hati semua, katanya.

Suhud Setyo Wardono, sekretaris umum Sinode Gereja Kristen Indonesia, yang membawahi tempat ibadah baru itu, mengaku bersyukur pemerintah setempat memberikan solusi terbaik atas kebuntuan yang telah berlangsung selama 15 tahun.

Kami yakin proses panjang ini, meski sebelumnya berlarut-larut, dapat diselesaikan dengan komitmen yang kuat untuk memperjuangkan kebaikan melalui cara-cara yang bijak dengan mengutamakan musyawarah, ujarnya.

Jemaat GKI Yasmin mulai membangun gereja pada tahun 2007 setelah mendapat izin dari pemerintah setempat. Namun, izin tersebut kemudian dicabut dan kemudian bangunan gereja yang setengah jadi ditutup karena penentangan dari kelompok Muslim garis keras.

Setahun kemudian, jemaah dilarang menggunakan gereja, dengan alasan ketidakberesan dalam aplikasi.

Didukung oleh ombudsman, jemaah berhasil mengamankan hak untuk beribadah di gereja melalui perintah Mahkamah Agung, namun pemerintah daerah menyegelnya lagi pada tahun 2011.

Tahun depan, jemaah mengadakan kebaktian Minggu di luar istana kepresidenan di Jakarta, meminta campur tangannya.

Sebagai kompromi, dibangun gereja baru di lokasi lain, sekitar 1 kilometer dari bangunan gereja yang setengah jadi.

Bonar Tigor Naipospos, wakil ketua kelompok advokasi Setara Institute for Democracy and Peace, keberatan dengan rencana relokasi sejak diinisiasi pada 2017.

Tigor mengatakan relokasi merupakan pilihan berat yang diberikan kepada jemaah untuk mengakhiri kebuntuan selama 15 tahun.

Banyak dari mereka berpikir bahwa mereka mencari keamanan dan keselamatan jika tunduk pada kekuasaan, kata Naipospos.

Dia mengatakan, relokasi gedung gereja merupakan pola lama yang selalu digunakan pemerintah dalam menyelesaikan sengketa rumah ibadah di Indonesia.

Ketika ada masalah di satu tempat, maka dipindahkan ke tempat lain.

Minoritas harus selalu berada dalam posisi mengalah dan menerima, katanya kepada UCA News pada 10 April.

Bona Sigalingging, mantan juru bicara GKI Yasmin yang keberatan dengan pemindahan itu, mengatakan semua yang ditampilkan dalam ‘upacara peresmian’ adalah contoh kegagalan negara dalam menerapkan Pancasila. [state’s secular ideology] dan UUD 1945 secara murni dan konsisten.